A. CSR (CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY)
1. Pengertian
Tindakan atau konsep yang
di lakukan suatu perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap
social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada
2. Sejarah
Bermula di Negara Amerika
Serikat sekitar tahun 1900an. Amerika yang kala itu sedang mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat. Perusahaan-Perusahaan di Amerika menyalahgunakan
kekuasaan yang berakibat protes dari masyarakat. Pada tahun 1970 perusahaan
sudah mulai menggunakan istilah CSR walaupun masih banyak orang orang yang
tidak tau apa itu CSR. Istilah CSR mulai dikenal ketika Elkington mengemukakan
3p yaitu singkatan dari profit, planet dan people yang di ungkapakan dalam buku
nya yang berjudul Cannibals With Forks: The
Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998).
3. Implementasi
CSR
a. Filantropi
(Sukarela)
b. Obligation
(Kewajiban)
4. Landasan Pokok
CSR
a)
Landasan Pokok CSR dalam Aktifitas Ekonomi
·
Kinerja keuangan berjalan baik
·
Investasi modal berjalan baik
·
Kepatuhan daalm pembayaran pajak
·
Tidak terdapat praktik suap/korupsi
·
Tidak ada konflik kepentingan
·
Tidak dalam keadaan mendukung rezim yang korup
·
Menghargai hak atas kemampuan intelektual/paten
b)
Landasan pokok CSR dalam Isu Lingkungan Hidup
·
Tidak melakukan pencemaran
·
Tidak berkontribusi dalam perubahan iklim, limbah, dan kebisingan
·
Menjaga keanekaragaman hayati
·
Tidak melakukan pemborosan air dan energi
c)
Landasan Pokok CSR dalam Isu Sosial
·
Menjamin kesehatan dan memberikan dampak positif pada karyawan
·
Melakukan proteksi konsumen
·
Menjunjung keberanekaragaman
·
Menjaga privasi
·
Melakukan politik derma sesuai kebutuhan
·
Bertanggung jawab dalam proses outsourching dan off-shoring
·
Akses untuk memperoleh barang – barang tertentu dengan harga wajar
d)
Landasan Pokok CSR dalam Isu Kesejahteraan
·
Memberikan kompensasi terhadap karyawan
·
Memanfaatkan kompensasi terhadap karyawan
·
Menjaga kesehatan karyawan, keamanan kondisi tempat kerja, serta
keselamatan dan kesehatan kerja.
·
Menjaga keseimbangan kerja/hidup
B.
KONSEP BISNIS INTERNASIONAL
1. Pengertian
Kegiatan
bisnis yang melibatkan anatara satu negara dengan negara lainnya. Terdapat 2
jenis kegiatan bisnis internasional :
Ø Perdagangan
Internasional (International Trade): Transaksi antar negara dengan cara ekspor dan
impor barang yang akan dipasarkan.
a)
Neraca Perdagangan Antar Negara (Balance of Trader) : Perbandingan jumlah
ekspor dan impor dari suatu negara
·
Ekspor > Impor = Surplus pada Neraca Dagang, artinya suatu negara
mendapatkan income dari hasil perdagangan dan sebagainya.
·
Ekspor < Impor = Defisit pada Neraca Dagang, artinya suatu negara sedang
berbelanja untuk mendapatkan suatu barang.
b)
Neraca Pembayaran (Balance of Payment) : Besar kecilnya arus kas keluar
masuk pada suatu negara
·
Neraca Pembayaran = Surplus (terjadinya pertambahan Devisa Negara)
·
Neraca Pembayaran = Defisit (terjadinya pengurangan Devisa Negara)
Ø Pemasaran
Internasional (International Marketing): Transaksi yang terjadi antara
satu perusahaan di suatu negara dengan perusahaan dinegara lainnya. Seperti
memasarkan produk/jasa yang dihasilkan atau dengan mendirikan pabrik dinegara
lain untuk kegiatan produksi dan langsung dipasarkan disana, sehingga terbebas
dari tarif bea cukai karena tidak ada transaksi ekspor dan impor. Contohnya
adalah :
a.
Licensing
b.
Franchising
c.
Management Contracting
d.
Marketing in Home Country by Host Country
e.
Joint Venture
f.
Multinational Corporation
2. Tahapan
memasuki Bisnis Internasional
a.
Pada tahap pertama ini yaitu disaat kedatangan orang asing di negeri kita
kemudian ada yang membeli barang-barang kemudian kita harus mengirimkannya ke
negeri asing itu (Ekspor Insidental).
b.
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya ketika pembeli
menyukai barang produksi kita sehingga terjalinlah hubungan bisnis yang rutin
(Ekspor Aktif).
c.
Memberikan/menjual lisensi atau merek dari produknya kepada perusahaan lain
(Licensing).
d.
Adanya kontrak dengan perusahaan lain untuk menjual produknya/produk ekspor
di negara lain (Franchising).
e.
Tahap selanjutnya, yaitu dengan memasarkan produk untuk menarik lebih
banyak konsumen (Pemasaran di Luar Negeri).
f.
Mendirikan perusahaan di negeri asing, kemudian memproduksi di negeri itu,
lalu memasarkan dan menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga (Produksi
dan Pemasaran diluar negeri)
3. Hambatan dalam
Memasuki Bisnis Internasional
Melakukan bisnis internasional tentu saja tidak selalu berjalan mulus,
hambatan nyapun lebih besar dibanding dengan pasar domestic. Seperti Batasan
perdagangan dan tarif beacukai masuk yang tinggi, perbedaan bahasa, social,
budaya, politik, hukum, perundang – undangan dan hambatan operasional seperti adanya biaya
pengangkutan barang yang tidak sedikit dan masih banyak hambatan – hambatan
lainnya yang mungkin terjadi. Untuk bertahan dalam bisnis internasional kita
harus lebih kreatif dalam menyelesaikan hambatan tersebut serta efisien dalam
penggunaan sumber daya yang ada.
Komentar
Posting Komentar