TUGAS PENGANTAR BISNIS

PT MASPION

Sejarah dimulai pada tahun 1962 dari UD Logam DKI, industri dapur rumah sederhana yang didirikan oleh Mr. Alim Husein dan rekannya Gunardi Go. Sebelum menjadi besar seperti sekarang ini, sejarah perusahaan Maspion cukup unik dan sederhana. Alim Husin, ayah Alim Markus mendirikan sebuah usaha kecil yang memproduksi lampu teplok yang terbuat dari aluminium dan logam. Perusahaan yang berdiri sekitar 1961 itu diberi nama UD Logam Jawa. Jumlah karyawannya hanya delapan orang dan bisa memproduksi sekitar 300 lusin per hari. Dari lampu teplok kemudian berkembang dengan memproduksi lampu badai untuk para nelayan. Akhir 70-an mulai memproduksi perabot rumah tangga dengan bahan plastik seperti ember, baskom, loyang, dan sebagainya. Pada 1972, usaha keluarga Alim Husin semakin maju dan berkembang sehingga kemudian merancang nama dan logo baru. Akhirnya keluarga Alim Husin memperoleh nama baru, yakni Maspion. Menurut Alim Markus, Maspion merupakan singkatan dari M=Mengajak A=anda S=selalu P=percaya I=industri O=olahan N=nasional.
Setelah PT Maspion berdiri, Alim Husein menyerahkan tongkat kepemimpinannya selaku direktur utama kepada Alim Markus yang merupakan putra tertua. Sementara Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing menduduki posisi direktur pengelola. Alim Husin sendiri menjabat posisi ketua. Sejak itu, perusahaan telah secara bertahap membangun basis pelanggan dan mendapatkan pengakuan di industri sebagai kualitas dan produsen yang dapat diandalkan. Saat ini, perusahaan merupakan salah satu grup indonesia yang paling dihormati perusahaan, dibentuk oleh keahlian dalam inovasi produk dan semangat kewirausahaan yang kuat dari para pendiri. Alim husin telah menyadari visinya untuk mengubah kelompok menjadi kekuatan bisnis terkemuka di indonesia. Visi ini telah didukung oleh anak-anaknya, awalnya oleh putra sulungnya, Alim Markus, yang kemudian diikuti oleh tiga anak lainnya, Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa. Sejumlah eksekutif karier yang mandiri juga didedikasikan upaya mereka untuk keberhasilan grup Maspion.
Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 13.000 orang dengan fasilitas produksi yang tersebar di empat kawasan industri di Sidoarjo dan Gresik, Jawa Timur, dan satu pabrik di Jakarta dan Jawa Barat. Melalui dedikasi dan kerja keras dari karyawan, dibentuk oleh kewirausahaan yang kuat dan visi para pendiri, perusahaan telah mampu mempertahankan posisi terdepan dalam industri peralatan rumah tangga, pameran terus pertumbuhan, dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
PT Maspion bergerak di bidang alat alat rumah tangga. Kantor pusa PT Maspion terletak di Surabaya, Indonesia dengan pabrik yang tersebar di empat kawasan industry di Sidoarjo, Gresik, Jawa Timur, dan satu pabrik di Jakarta dan Jawa Barat.
PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) berhasil meraup laba Rp 34,65 miliar, naik 6,22 persen dari Rp 32,62 miliar pada akhir Juni 2016. Laba bersih sepanjang tahun 2015,  sebesar Rp 40,19 miliar mengalami kenaikan 59,66% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 25,17 miliar. Peningkatan kinerja tersebut berlangsung hingga akhir Mei 2016 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 26,75 miliar, secara year to date mengalami peningkatan 59,74%.

GO-JEK

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarin. Perusahaan ini bergerak di bidang teknologi informasi jasa layanan transportasi berbasis kendaraan bermotor. Berkantor pusat di Jakarta, dan layanan ini sudah tersedia di Jabodetabek, Bali, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Malang, Yogyakarta, Balikpapan, Manado, Bandar Lampung, Padang, Pekanbaru dan Batam

FINTECH

Menurut definisi yang dijabarkan oleh National Digital Research Centre (NDRC), FinTech adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu inovasi di bidang jasa finansial. Kata FinTech sendiri berasal dari kata financial dan technology yang mengacu pada inovasi finansial dengan sentuhan teknologi modern. Definisi tersebut memiliki pengertian yang sangat luas. Perusahaan fintech dapat menyasar segment perusahaan (B2B) maupun ritel (B2C).

JENIS JENIS FINTECH

Manajemen Aset

contohnya: Jojonomic,dll

Crowd Funding

contohnya: Kitabisa.com

E-Money

contohnya: Doku

Insurance

contohnya: HiOscar.com

P2P Lending

contohnya: Uangteman.com

Payment Gateaway

contohnya: iPaymu

Remittance

contongnya: Singx

Securities

contohnya: Bareksa.com

Sejarah Fintech di Indonesia

Munculnya Asosiasi Fintech Indonesia (AFI) menjadikan fintech sorotan pada September 2015. Asosiasi ini bertujuan untuk menyediakan partner bisnis yang tepercaya dan dapat diandalkan untuk membangun ekosistem fintech di Indonesia yang berasal dari perusahaan-perusahaan Indonesia dan untuk Indoensia sendiri. Sampai saat ini terdapat 140 pengguna fintech di Indonesia dengan 55 dari pengguna telah menjadi anggota organisasi.
Pada 2016, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (POJK) mengeluarkan kebijakan peraturan baru mengenai fintech tentang peminjaman off balance sheet oleh pasar dan oleh proses transaksi pembayaran oleh Bank Indonesia.
Data memnunjukkan bahwa hanya kurang dari 50% orang dewasa memiliki akun bank. Lebih lagi, masih terdapat 49 perusahan kecil dan sedang yang belum memenuhi persyaratan bank. Ranah pinjam meminjam (peer-to-peer lending – P2P) masih dibawah IDK 150 juta dan terdapat celah IDK 988 triliun dalam perkembangan finansial. Menariknya, bagian dari kredit baru terhadap GDP hanya 34,77%. Data valid menuliskan bahwa 50% dari populasi mengirimkan uang melalui bank, sedangkan 44% meminjam uang melalui kenalan. Hanya 27% masyarakat menyimpan uang di bank dan 9% membayar tagihan dan hutang melalui kartu kredit. Bukti-bukti tersebut menunjukan besarnya potensi yang dapat ditargetkan fintech dalam bidang P2P.
Perkembangan pengguna fintech masih meroket, dari 7% pada 2006/2007 menjadi 78% pada sepuluh tahun berikutnya. Jumlah pengguna tercatat sebanyak 135-140 perusahaan. 43% bermain pada sector pembayaran, seperti mobile payment seperti halnya payment gateaway startups. Menariknya, hanya sebanyak 20 perusahaan asing yang berpartisipasi untuk berinvestasi pada fintech, baik local ataupun startup asing.

Bareksa.com

Bareksa.com adalah marketplace reksa dana online yang bernaung di bawah PT Bareksa Portal Investasi yang didirikan pada tanggal 17 Februari 2013. Portal ini, selain menyediakan platform untuk melakukan jual-beli reksa dana secara online, juga dapat memberikan layanan data, informasi, dan alat investasi reksa dana, saham, obligasi, dan lainnya, untuk memudahkan kita berinvestasi.
Kenapa Bareksa
karena Bareksa menjadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Mendapat Lisensi Penjual Reksa Dana Berdasarkan SK Dewan Komisioner OJK No. KEP-6/D.04/2016 Menyatakan,Marketplace Reksa Dana Bareksa.com Resmi Menjadi APERD.

Koinworks.com

KoinWorks adalah perusahaan Fintech Lending Indonesia yang melayani investasi online P2P Lending dengan machine learning yang inovatif, menghubungkan Investor dengan Peminjam dalam sebuah platform teknologi mutakhir. Investor dapat berinvestasi mulai dari Rp 100.000 dan Peminjam dapat mengajukan pinjaman dengan bunga rendah
Kenapa Koinworks
KoinWorks memberi kemudahan akses dan nilai lebih bagi Investor dan Peminjam.
Kami memangkas biaya dan mempercepat proses sehingga lebih efektif ketimbang lembaga keuangan tradisional. Peminjam yang mencari pinjaman online tanpa jaminan non bank dengan bunga pinjaman lebih rendah akan dihubungkan dengan Investor yang mencari return investasi alternatif yang lebih menguntungkan. Dengan kata lain, Peminjam membayar lebih sedikit, Investor mendapatkan lebih banyak.

Kitabisa.com

Kitabisa adalah platform untuk menggalang dana dan berdonasi online (crowdfunding) terpopuler di Indonesia.
Yayasan Kitabisa tercatat di Kemenkumham, mendapatkan izin PUB (Penggalangan Uang dan Barang) dari Kemensos dengan SK Menteri no 478/HUK-PS/2017, dan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dengan hasil Wajar Tanpa Pengecualian.














Sumber: di akses pertanggal 07/10/2017

https://kitabisa.com/about-us
https://www.kaskus.co.id/thread/56e2752cdac13eeb4e8b456c/profil-bareksacom---marketplace-reksa-dana-onlinehttp://www.cekindo.com/id/perkembangan-teknologi-finansial-fintech-di-indonesia.html
http://www.bareksa.com
https://www.duniafintech.com/pengertian-dan-jenis-startup-fintech-di-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/GO-JEK
https://id.wikipedia.org/wiki/Maspion
http://www.skpr.asia/blog/?p=210
https://www.kaskus.co.id/thread/59133db6dcd770c2298b4569/mari-berinvestasi-bersama-koinworks-p2p-fintech-lending-pertama-indonesia/

Komentar

  1. situs bandar sabung ayam indonesia terbaik
    Taruhan Sabung Ayam S128 - SV388 - CFT2288 (KUNGFU)
    Bonus 10% Deposit Pertama / Cashback 5% - 10%
    Minimal Deposit IDR 50.000,- Raih Kemenangan Anda Sekarang Juga 100% Tanpa Bot
    Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www.bolavita1.com
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    Telegram : +62812-2222-995 / https://t.me/bolavita
    Wechat : Bolavita
    WA : +62812-2222-995
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus
  2. What Does Las Vegas Have to Offer as of December 2021?
    Las Vegas, the capital of Las Vegas, is the 스포츠 스코어 city-state known 해적 룰렛 as the center of all things Vegas, as 토토 사이트 코드 well 바카라 사이트 as Las Vegas. 바카라승률

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer