TUGAS PENGANTAR BISNIS: FRANCHISE
1. PENGERTIAN FRANCHISE
Franchise berasal dari bahasa Perancis yang berarti hak atau kebebasan. Dalam bahasa Indonesia franchise berarti waralaba.
waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Pengwaralaba dan pewaralaba
1.Pengwaralaba atau pemberi waralaba (franchisor), adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan/atau
2.Pewaralaba atau penerima waralaba (franchisee), adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba
http://www.usahafranchise.net/pengenalan-tentang-pengertian-dan-sejarah-berdirinya-sistem-franchise.html ( Pengertian franchise, diakses pada 22-10-2017 )
2. CARA KERJA FRANCHISE
Franchise merupakan bentuk duplikasi bisnis yang telah sukses dan mempunyai brand yang sudah dikenal. Dengan demikian calon investor yang ingin membeli franchise tidak harus menajalankan bisnis dari nol. Tidak harus dipusingkan dengan nama produk, jenis produk, produksi, dan pemasaran. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan dengan baik dan telah teruji keberhasilannya.
Kegiatan franchise adalah cara untuk mengembangkan dan melebarkan sayap usaha dengan bekerja sama dengan berbagai pihak yang mempunyai modal dan ingin membuka usaha tetapi tidak memiliki brand yang bagus dan terkenal. Menjalankan usaha franchise dapat dimulai dari membangun usaha dari awal (pemilik perusahaan/company owned) dan kemudian membuka suatu jaringan usaha sendiri, tetapi dapat pula dimulai dengan membeli franchise (franchisee). Ditinjau dari sisi mitra kerja, pada umumnya struktur usaha franchise lebih dipilih dari pada membangun usaha dari awal, karena:
Merek dagang produk sudah memiliki jaminan keberhasilan
Memperoleh jaminan manajerial
Memiliki peluang mendapatkan bantuan pendanaan/modal dari franchisornya
Tidak berdiri sendiri karena franchisor ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan franchisee
Lebih mudah dalam melakukan penekanan terhadap pasar
http://ideusahabisnis.com/pola-kerjasama-dan-sistem-usaha-franchise-makanan-dan-minuman (Cara kerja franchise, diakses pada 23/10/2017)
3. PERKEMBANGAN FRANCHISE DI INDONESIA
Di Indonesia sendiri franchise dikenal sejak era 70-an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat pesat dimulai sekitar 1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan penerima franchise di Indonesia. Setelah itu, usaha franchise mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter. Para penerima franchise asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat dalam. Hingga 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabil ditandai dengan perseteruan para elit politik. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Dalam perkembangannya selama beberapa tahun terakhir. Franchise menjadi salah satu bisnis yang diminati. Fenomena yang menarik dibeberapa tahun ini yaitu makin tumbuh suburnya Bisnis Franchise, terutama pada bidang makanan. Kalau kita amati saat ini banyak sekali usaha baru yang sangat kreatip menawarkan berbagai jenis produk dan jasa, misalnya usaha makanan modern. Beberapa diantara mereka membuka gerainya di pusat-pusat pertokoan atau di jalan utama di lokasi yang strategis di tengah kota. Contoh yang sangat mudah adalah usaha makanan Mc Donald, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, Dunkin Donuts. Itupun disusul dengan sangat banyak lagi usaha franch ise asing lain seperti Bread Story, Bread Talk, Wendys, Kafe Dome dan sebagainya. Beberapa pemilik usaha berada di luar negri seperti Mc Donald, Dunkin Donuts, Kentucky Fmarket demandried Chicken, Pizza Hut, Wendys, Starbucks yang berasal dari Amerika Serikat, Bread Story dari Malaysia dan Bread Talk dari Singapura dengan pembeli yang cukup banyak. Pembeli rela untuk meluangkan waktu yang cukup lama tertib dalam antrian untuk memilih produk dan membayarnya.
Franchise dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu Franchise Asing dan Franchise Lokal. Franchise asing adalah franchisornya berasal dari luar negri cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi. Beberapa Franchise Asing yang sukses di Indonesia misalnya dalam bidang usaha makanan, minuman dan cafe antara lain Quickly, Baskin Robin, Starbucks, Mc Donalds, Pizza Hut, Wendy’s, Tony Romas, Bread Story, Bread Talk, Kentucky Fried Chicken, Kafe Dome, Hard Rock Café, Planet Hollywood, sedangkan bidang usaha lain misalnya Sogo Department Store, Marks & Spencer, Ace Hardware, ERA Indonesia, Ray White, English First, Future Kids, dan lain-lain. Dalam waktu yang singkat beberapa Franchise Asing ini berkembang dibanyak kota di tanah air. Franchise Lokal menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba. Contohnya antara lain Es Teler 77, Mr Celup, Ayam Bakar Wong Solo, dan lain sebagainya.
Maraknya bisnis franchise di Indonesia tidak terlepas dari perilaku masyarakat Indonesia yang konsumtif. Selain itu, adanya minat dari produk luar untuk menginvestasikan produknya di Indonesia. Namun pada dasarnya, maraknya bisnis franchise di Indonesia lebih di karenakan Popularitas produk atau jasa yang sudah dikenal konsumen, menghemat biaya promosi.
Mendapatkan fasilitas-fasilitas manajemen tertentu sesuai dengan training yang dilakukan oleh franchiser. Mendapatkan image sama dengan perusahaan induk. Hal ini sangat mempermudah bagi para franchisee dan hal ini lah yang menjadikan bisnis franchise menjadi bisnis yang amat menjanjikan di Indonesia terutama bagi pemula. 13.
Mendapatkan fasilitas-fasilitas manajemen tertentu sesuai dengan training yang dilakukan oleh franchiser. Mendapatkan image sama dengan perusahaan induk. Hal ini sangat mempermudah bagi para franchisee dan hal ini lah yang menjadikan bisnis franchise menjadi bisnis yang amat menjanjikan di Indonesia terutama bagi pemula. 13.
https://ranggaputra14ekonomi.wordpress.com/2013/11/26/perkembangan-franchise-di-indonesia/ ( Perkembangan Franchise Di Indonesia, diakses pada 23/10/2017)
4. STARBUCK
Nama Perusahaan : Starbuck Corporation
Pendiri : Jerry Baldwin, Zev Siegl, Gordon Bowker.
Didirikan : Tahun 1971 di Seattle
Jenis Perusahaan : Umum
Industri : Restoran
Kantor Pusat : Seattle, Washington, DC
Penghasilan : US$ 13.29 miliar (2012)
Sejarah :
Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 negara. Strabucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.
https://id.wikipedia.org/wiki/Starbucks (Di akses pada 23/10/2017)
Sejarah :
Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 negara. Strabucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.
Sejarah Starbucks dimulai dari Seattle pada tahun 1971. Tiga orang sahabat, Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker, yang semua memiliki passion pada kopi, membuka sebuah toko kecil dan mulai menjual biji kopi yang telah dipanggang, kopi bubuk dan alat-alat pemanggangan. Perusahaan ini berjalan dengan baik, tetapi berbagai hal mulai berubah di tahun 80-an.
Pertama-tama, Zev Siegl menjual habis sahamnya pada tahun 1980. Pada waktu itu, Starbucks adalah perusahaan roasting kopi yang terbesar di Washington dengan enam toko pengecer. Pada tahun 1981 seorang salesman perlengkapan plastik mengamati banyaknya termos plastik yang dibeli Starbucks dari Hammarplast, perusahaan tempatnya bekerja. Howard Schultz namanya yang akan melakukan pada Starbucks apa yang Ray Kroc telah lakukan pada McDonald's, seorang salesman yang mampu melihat suatu produk hebat dengan suatu peluang yang besar.
Howard Schultz
Pada tahun 1982 Baldwin menggaji Schultz sebagai kepala baru di bidang pemasaran dan segera sesudah itu mengirimnya ke Milan untuk menghadiri pameran perabotan internasional di Italia. Ketika tiba, Schultz langsung jatuh hati pada kultur kopi yang mengejutkannya di Italia. Schultz pergi ke Verona dan menyeruput caffe latte pertamanya. Ia juga mengamati sesuatu yang lebih penting dibanding kopi. Bahwa patron tentang cafe adalah tempat ngobrol atau menikmati kesendirian selagi menghirup kopi pada lingkungan yang nyaman. Itu adalah momen "aha!" dimana inspirasi datang tiba-tiba.
Ide Besar
Schultz menguraikan saat itu sebagai suatu saat dimana ide-ide besar muncul, "Mengapa tidak menciptakan tempat gathering komunitas-komunitas seperti kedai kopi di Italia itu di Amerika Serikat?" Bisakah Dunia Lampau bertemu Dunia Baru? Jika itu mampu dicapai, itu akan menjadi cara pemasaran yang jenius.
Pada tahun 1983 manejer pemasaran itu mempunyai suatu visi untuk menciptaan kembali sihir dan romansa di balik kedai kopi Italia, dan ingin menguji konsep penjualan espresso di luar Italia.
Santai Sajalah! Kita Hanya Menjual Biji Kopi
Meski demikian, gagasan Schultz tidak berjalan baik dengan Baldwin. Baldwin tidak siap untuk memasuki bisnis rumah makan, tidak ada suatu hal pun yang mengalihkan perhatiannya dari rencana awal untuk menjual biji kopi utuh. Tetapi ia membiarkan Schultz mencoba membuka kedai espresso kecil di sudut salah satu tokonya.
Il Giornale dan Starbucks Mengambil jalan Yang Berbeda
Ketika Starbucks Coffee membuka tokonya yang keenam di pusat kota Seattle, toko kopi itu menjadi sebuah hit. Suatu pencapaian sukses yang cepat.
Schultz, di samping itu, mengembangkan bisnisnya sendiri dan membuka sebuah kedai kopi yang dinamai beerdasarkan surat kabar Italia yang paling besar, Daily, atau Il Giornale. Dua bulan kemudian, toko yang baru itu sudah melayani lebih dari 700 pelanggan dalam satu hari, dan penjualannya melebihi 300 persen dari lokasi-lokasi Starbucks.
Sold Out: Ini Adalah Perusahaanku Sekarang
Pada tahun 1987 pemilik Starbucks Coffee Company memutuskan untuk menjual bisnis kopi mereka, beserta nama, pada suatu kelompok investor lokal dengan angka $37 juta. Schultz mengumpulkan dana dengan meyakinkan investor-investor itu dengan visinya bahwa mereka bisa membuka 125 outlet dalam lima tahun berikutnya. Ia juga mengubah logo Il Giornale, gambar putri duyung telanjang dada, menjadi suatu figur yang lebih bisa diterima secara umum. Nama perusahaan juga diubah dari Il Giornale ke Starbucks, dan akhirnya ia mengkonversi enam toko pemanggangan (roasting) Starbucks menjadi kedai-kedai kopi yang rapi dan nyaman.
Era Pertumbuhan
Sejarah Starbucks Coffee barulah memulai bentuknya. Dengan awalnya dimulai dari 17 toko pada tahun 1987, perusahaan berekspansi dengan cepat menuju kota-kota yang lain: Vancouver, Portland, dan Chicago.
Pada tahun 1991 Starbucks juga telah memperluas bisnis mereka melalui pesanan katalog lewat pos dan mendapatkan lisensi membuka toko di airport dan berekspansi lebih lanjut ke negara bagian California.
Pada tahun 1992 perusahaan masuk ke bursa, dan setelah penawaran saham perdana, Starbucks melanjutkan pertumbuhan dengan kecepatan phenomenal yang tidak seorang pun pernah melihatnya di dunia perkopian sebelumnya. Pada tahun 1997 jumlah Starbucks Coffee tumbuh sepuluh kali lipat, di Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura.
Perluasan-perluasan Bisnis Lain
Tidak cukup cukup hanya sebagai kedai kopi, Starbucks memulai beberapa perluasan produk dan merek yang lain.
Menawarkan kopi Starbucks di penerbangan United Airlines.
Menjual teh premium melalui Tazo Tea Company yang dimiliki Starbucks.
Menggunakan Internet untuk penawaran langsung sebagai pilihan untuk membeli kopi Starbucks secara online.
Mendistribusikan biji utuh dan kopi bubuk melalui supermarket.
Memproduksi es krim kopi premium bersama Dreyer's.
Menjual CD di toko eceran Starbucks.
Sukses Starbucks sebagian besar dicapai melalui pengiklanan dari mulut ke mulut, dan hal ini membuat namanya menjadi kata yang populer. Pada tahun fiskal 2004, Starbucks meraih catatan 1,344 toko di seluruh dunia.
http://worldblog-id.blogspot.co.id/2011/12/asal-usul-sejarah-berdiri-perusahaan.html ( Sejarah Starbucks, diakses pada 23/10/2017)https://id.wikipedia.org/wiki/Starbucks (Di akses pada 23/10/2017)
Komentar
Posting Komentar